NIKMAT BODYKU YANG SEXY KEENAKAN DIPERKOSA

NIKMAT BODYKU YANG SEXY KEENAKAN DIPERKOSA

NIKMAT BODYKU YANG SEXY KEENAKAN DIPERKOSA , Hasrat-Bispak56 Lebih pada tiga tahun saya bekerja jadi pembantu rumah tangga, majikanku ini populer kaya dan baik ditambah lagi ia merupakan kades serta ditakuti oleh penduduknya, majikanku ini namanya Bapak Dimas, sepanjang bekerja di tempat ini saya merasai nikmat tidak nikmatnya jadi pembantu, dan insiden waktu tinggal di sini saya pernah dicabuli.


Malam itu begitu panas sekali saya pengen tidur saja sulit lantas saya bukalah jendela kamarku agar anginnya masuk ke kamarku serta saya bertukar kemeja dengan daster tipis saya mennyalakan kipas anginnya anyar saya dapat tertidur nyenyak. Yang membikin saya kebingungan di saat itu saya justru punya mimpi dengan pengemudi pribadinya Bapak Dimas.


Namanya Pak Aris dalam mimpiku ia mendaftarngiku serta memegangku tanpa pakain dan telanjang keseluruhan, kendati umurnya yang udah tua namun tubuhnya itu yang kekar seperti orang biasanya fitnes, beliau miliki tubuh yang kekar dan berotot.


Dan yang membuatku geli ialah buah terong yang menggantung elok di pangkal pahanya. Ih, demikian menggemaskan.Perlahan beliau dekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang udah terbuka bebas.


Tidak tahu mengapa belaian Pak Aris berasa demikian fakta, seperti tidak dalam mimpi. Sampai sewaktu bibir tebalnya mulai melumat kupingku saya sempat tersentak dan pelan-pelan terlindung dari tidurku. Tapi begitu terkagetnya saya waktu ketahui apa yang sesungguhnya berlangsung.


Nyatanya apa yang saya rasakan barusan tidak cuma mimpi. Di mukaku nyatanya betul-betul ada figure Pak Aris yang merengkuh badanku.Pak Aris! Apa yang Bapak kerjakan? Saya memajukan badan Pak Aris kuat-kuat hingga ia terjengkang ke belakang.


Selekasnya saya tutupi badanku yang rupanya  hampir telanjang dengan selimut.Tenang, Lis! Telah lama saya merendam hasratku padamu! Kembali Pak Aris coba merangkul badanku. Akan tetapi kembali saya menggerakkan badannya kuat-kuat ke belakang.


Pergi! Gertakku.Atau saya akan teriak!Silakan teriak! Buang waktu saja kamu teriak. Sebab tidak ada orang yang mendengarmu. Apa kamu lupa, Pak Dimas serta keluarga barusan sore telah pergi ke Bandung buat berlibur! Jadi tambah baik kamu ikuti saja impianku!Pak Aris tersenyum sinis.


Saya kian ketakutan saat Pak Aris kembali dekatiku. Selekasnya saja saya melonjak dari dipan dan coba lari menuju pintu dengan situasi telanjang. Tetapi naas! Saya kalah cepat dengan Pak Aris.


Dengan cara cepat, dia mencekalku dari belakang dan menekankan badanku menjurus dinding. Ke-2  tangannya mencekam kuat lenganku ke atas tembok, dan ke-2  kakinya mengamankan kakiku maka saya sukar buat bergerak.


Saya berusaha untuk meronta semaksimal mungkin. Akan tetapi buang waktu, tenaga Pak Aris memang jauh makin kuat ketimbang tenagaku yang cuma seorang wanita. Bertambah kuat saya meronta, lebih kuat genggaman Pak Aris di Badanku.


Tolong, Pak! Bebaskan saya! saya menangis dan mengemis terhadap Pak Aris. Akan tetapi sia-sia saja. Beliau tak dengarkan perkataanku. Sampai dengan liar Pak Aris menikamiku dengan ciuaman mautnya.


Lambat-laun tanagaku terkuras habis. Badanku jadi lemas. Saya telah tak dapat lakukan perbuatan apapun kembali. Yang dapat saya kerjakan sebatas pasrah dan ikuti ketentuan mainnya Pak Aris.Pelan-pelan cengkaman Pak Aris mulai mengendor.


Perbuatannya yang mula-mula kasar mulai melunak serta berganti jadi halus. Juga saya segera masuk dalam bermainnya waktu secara lembut Pak Aris mulai menggesek-gesekkan batan kejantanannya ke atas pahaku.


Saat itu kakiku berasa lemas dan lesu. Saya gak kuat kembali menyokong berat tubuhku sendiri, hingga saya mulai terkulai. Akan tetapi dengan bergas, Pak Aris selekasnya tangkap badanku, mengusungnya lalu membawaku ke atas tempat tidur.


Sebentar terbayang di paras Pak Aris suatu senyuman kemenangan. Lantas secara halus dia mulai melumat bibirku. Tidak tahu mengapa saya tidak dapat untuk menampiknya. Bahkan juga ada dorongan kuat dari dalam diriku buat membalasnya lumatannya itu.


Nach, demikian donk Lis! Jika berikut kan lebih sedap! kata Pak Aris suka.Saya tersenyum tersipu-sipu.Bapak betul, kemungkinan lebih bagus saya mengikuti bapak dari mula barusan. Apalagi, telah lama pula saya tidak mendapat sentuhan lelaki.


Kembali Pak Aris tersenyum puas.Trus, ngapain kamu barusan gunakan coba berontak, Lis?"Barusan saya hanya terkejut saja. Dibalik tampilan bapak yang bersahaja, kok begitu tega bapak coba meniduri saya.


NIKMAT BODYKU YANG SEXY KEENAKAN DIPERKOSA


Tetapi, ah biarlah! Yang pentingkan saat ini saya menjadi punya Bapak!Kembali Pak Aris mulai mencumbuku. Kecupannya mulai merembet lewat leherku lalu turun ke buah dadaku. Kumis tebalnya yang kasar sapu kulit dadaku hingga memunculkan kesan khusus yang kian membuatku terasanya terbang ke angkasa.


Kecupan dan jilatan Pak Aris lagi bergerak turun. Sementara tangan kirinya meremas-remas buah dadaku, tangan kanannya tengah repot di pangkal pahaku bikin pilinan-pilinan yang kurasa nikmat.Oh, Pak Aris! Gak boleh siksa saya semacam ini! rengekku.Pak Aris tidak mempedulikan ucapanku.


Malahan dia justru menyibakkan rumput-rumput liar yang merintangi pintu goa darbaku.Wah, Lis! Begitu indah memiaw kamu. Berwarna merah muda dengan baunya yang merebak. Oh, benar-benar menakjubkan.


Laksana sekuntum mawar merah yang sedang merekah saat pagi hari. Pastinya kamu menjaganya secara baik. Oh, Lis! Saya sukai sekali dengan memiaw yang sebagai berikut!Pelan-pelan Pak Aris menjulurkan lidahnya dan sapu permukaan klitorisku.


Berasa kasar, betul-betul. Namun nikmat!Ayolah, Pak! Ouhh, saya sudah tak tahan kembali. Saya selalu mengemis terhadap Pak Aris. Akan tetapi ia selalu permainkan emosiku. Pada akhirnya saya cari gagasan lain.


Saya coba menggerayangi badan kekar Pak Aris sembari mencari buah terong yang menggantung di pangkal pahanya.Serta tidak sulit buatku untuk mendapati buah terong sebesar itu. Secara lembut dan manja, saya mulai mengocak tangkai kont*l Pak Aris dibarengi dengan pijatan-pijatan yang bikin beliau merem terbuka.


Perlahan-lahan saya membantu kont*lnya ke arah memiawku yang telah basah. Akan tetapi dengan nakal, Pak Aris cuma tempelkan serta menggesek-gesekkan ujung kepala kont*lnya di atas bibir vaginaku.


Berasa geli, memeng. Tetapi kesan yang saya rasakan berasa nikmat. Belum sempat saya rasakan yang sesuai ini.Oh, Pak Aris! Ayolah.saya sudah tidak tahan kembali, cepat masukkan donk!Saya telah tak dapat tahan ditangani semacam itu.


Perlahan-lahan saya menambah bokongku ke atas untuk menyongsong kejantanan Pak Aris yang udah ngaceng. Lalu saya tekan bokong Pak Aris ke bawah agar kont*l itu dapat masuk dengan prima.Narasi Sex Cabuli,Narasi Porno setubuhi,Cerit ngentot Tiduri,Narasi Cabul tiduri,Narasi Hot Cabuli,Tiduri Kesenangan


Aaarrrghhh! saya menjerit kecil sewaktu tangkai kont*l Pak Aris yang besar itu tembus lubang vaginaku. Awalannya berasa geret dan perih, karena ukuran k*ntol Pak Aris memanglah besar dan panjang kalau dibanding dengan punya suamiku.


Tapi sehabis buah terong itu terbenam sesaat dalam lubang vaginaku, rasa perih itu perlahan-lahan berganti jadi rasa nikmat.Perlahan Pak Aris mulai mengayunkan bokongnya naik serta turun.


Hooohh.., Pak! Ssstt, sedap Pak! saya jadi bicara tidak karuan.Mari, Lis!Goyangkan pun pan..tatmu! Ooohhh!Saya ikuti kata Pak Aris. Kucoba buat mengikut irama dan beberapa gerakan nikmat yang telah dilakukan Pak Aris.


Gesekan-gesekan lembut di antara tangkai kont*l Pak Aris dengan dinding vaginaku berasa nikmat.Ohhh, Lis! Yabegitu! Terusgoyangkan bokongmu! Uuuhh, oohh, yes!Pak Aris terlihat demikian nikmati permainan kami.


Kusaksikan mukanya menengadah dengan mata terpejam, seakan menjiwai sedotan dari vaginaku. Kadangkala dari bibirnya kedengar lenguhan serta desisan kesenangan.Aku juga pun nikmati sikatan-sodokan baik tangkai k*ntol Pak Aris.


Sampai saya memegang badan kekar Pak Aris dengan kuat. Seakan tidak mau stop dari permainan itu. Keringat mengucur cepat lewat pori-pori badan kami, hingga dada area Pak Aris yang dengan bulu halus nampak berkilau sebab basah oleh keringat.


Saya tak menduga, rupanya di umurnya yang capai 1/2 masa itu, Pak Aris masih mempunyai stamina yang sempurna. Sampai saya kerepotan hadapi goyangan serta sikatan mautnya.


Sampai selanjutnya saya rasakan ada suatu hal yang berdenyut dari dalam rahimku.Ooohh, Pak! Saya, pengen ke..luar!Ssshhhtt, Arrhhhggg! Saya tidak kuat kembali membatasi suatu yang mendorong keluar dalam rahimku.


Tetapi Pak Aris masih mengayunkan kont*lnya masuk-keluar dan menusuk-nusuk goa darbaku. Serta sekejap selanjutnya, saya  rasakan tangkai k*ntol Pak Aris mulai nyut-nyutan dalam vaginaku.


Hingga akhirnya.Aaaoouuhhh, Lis! Nikmat bangeet!Cairan putih kental menyemburkan deras dari ujung tongkol Pak Aris. Pak Arispun selanjutnya jatuhkan diri ke segi badanku. Napasnya nampak tersengal dan nampak kecapean.


Oh, Pak Aris! Bapak nyata-nyata benar dahsyat. Udah lama saya tak rasakan nikmat sebagai berikut. Terima kasih ya Pak! Saya merengkuh badan Kekar Pak Aris.Kusandarkan kepalaku di dada bagian Pak Aris sembari mengelus-elus bulu-bulu halus yang berbaris rapi hingga sampai ke pangkal pahanya. Secara lembut juga Pak Aris membelai rambutku yang sedikit oleh keringat. Ah, nyatanya dicabuli itu tak selama-lamanya tidak nikmat. Kesempatan ini malahan saya menghendakinya kembali.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama