Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Montok

Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Montok

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Montok, Hasrat-Bispak56 Satu bulan telah lamaran Triana dengan Alfi berakhir, lamaran yang simple dan cuma didatangi oleh keluarga serta sahabat tergolong saya serta doiku Milla. Tergambar rasa berbahagia pada raut muka mereka berdua, senyum terus tersungging di bibir Anna, demikian kami biasa panggil Triana.

"Selamat ya, Fi.."

"Terimakasih Rey, lu cepat donk nyusul, kapan kembali gue kira Milla  telah ngebet tuch pingin kawin"

"Ah, elu dapat saja Fi, nyantai saja tiba-tiba gua telah ngeduluin elu, bagaimana?"

"Wah bagus tuch, jika getho oke dech saya nanti..?"

Keceriaan terpancar di muka Alfi, bagaimana tidak sekarang dia tinggal beberapa langkah kembali buat bawa Anna kepelaminan. Ya, Anna seorang gadis elok yang terus dikejar-kejar cowok semuanya fakultas tempat Anna kuliah, maka Alfi terasa paling untung sesudah sukses bawa Anna ke ikatan lamaran.

Perjumpaan Alfi serta Anna sendiri berlangsung waktu dia diundang oleh Milla doiku pada perayaan ulang tahunnya satu tahun lalu. Sementara itu saya sendiri telah mengetahui Anna jauh awalannya. Sebab Anna serta Milla ialah rekan satu universitas pada satu diantaranya kampus di Jakarta.

Ku mengakui Anna memanglah miliki figur yang demikian prima dengan bodi 165 cm serta berat yang baik membikin badannya seimbang. Kaki panjang serta paras yang elok. Kalaupun saja saya belum mempunyai Milla barangkali saya juga usaha kejar Anna, tetapi saya lebih mencintai Milla dengan keceriaan dan kecantikannya yang tak kalah apabila ketimbang dengan Anna.

Milla memang lebih periang diperbandingkan Anna yang cukup pendiam, Anna amat cuman tersenyum jika kami berempat bergurau dan bercanda. Milla sendiri udah jadi doiku waktu kira-kira 2 tahun dengan beragam pasang keringnya periode pujaan hatian. Pernah kami putus buat sekian hari lama waktunya tetapi selanjutnya kami sama sama memahami kekeliruan kami serta mulai tanggung jawab untuk kekasihan kembali.

Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Montok

Sempat pula kuajak Milla buat melakukan pertunangan namun Milla menampik sebab dia belum bersiap, dia pengin mengakhiri kuliahnya dahulu anyar pikir untuk mengarah interaksi yang lebih jauh

"Biarlah Mas Rey, lebih bagus kita doian kaya ini saja, saya tidak pengen kita tunangan namun putus di tengah-tengah jalan, toh kita dapat mengerjakan seluruhnya kan?"

Seperti itulah kalau saya mulai mengulas lamaran dengan Milla. Memanglah sepanjang pujaan hatian kami sudah mengerjakan soal yang lebih jauh dan cuma bisa dilaksanakan oleh pasangan yang telah sah menikah. Tetapi ini kami kerjakan lantaran rasa cinta di antara kami dan Milla juga memberikan yang amat memiliki nilai dalam kehidupannya selaku orang wanita dengan ikhlas serta di dasari cinta di antara kami.

Untuk perihal yang berikut buatku bukanlah yang pertama dengan Milla saja. Namun saya sudah melaksanakannya dengan beberapa kekasihku yang awalnya. Namun dengan Milla saya mendapati suatu lainnya yang penuh makna serta penuh cinta serta saya kadangkala janji pada diri kita sendiri kalau Milla yakni dermaga cintaku yang paling akhir.

Pertama kalinya kami cuman sekedar sama-sama berciuman dan sama sama menjajaki badan masing-masing, tetapi tatap muka buat tatap muka kami mulai ambil langkah lebih jauh kembali sampai satu sewaktu kami udah bergumul dalam sesuatu kamar hotel yang berniat kami reservasi untuk beramah-tamah.

Milla telentang di tempat tidur, tinggal celana dalamnya saja yang menempel tutupi wilayah selangkangannya. Saya sendiri udah melepaskan semuanya bajuku sembari memegang badan Milla yang terengah. Perlahan-lahan kukecup bibirnya, kubuka dan kujulurkan lidahku isikan rongga mulutnya yang mulai terbuka. Milla menerimanya dengan dengan pagutan yang top juga. 

Saya mulai meletakkan badanku di atas badannya serta selalu permainkan kecupanku, saat ini bibirku merayap turun ketujuan leher dan lagi bergerak untuk menggapai gumpalan daging yang membubung di atas dada Milla.

"Akh.. Mas.. Rey.." Milla mendesah lirih saat lidahku yang basah capai pucuk payudaranya yang merah serta menegang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

lama lidahku bermain disitu, mengulum serta menggigit kecil benjolan daging sebesar biji kacang di atas payudara Milla, diselipin remasan tanganku seperti saya tidak pernah bahagia dengan benda ukuran 36b ini.

Sekarang bibirku ada di atas perut Milla, kujelajahi lekuk pinggang Milla dengan lidahku, perlahan-lahan tanganku merayap geser celana dalam Milla dari tempatnya. Cengkerama halus mencegah tanganku untuk tetap menarik kain tipis itu, ada kebimbangan dalam diri Milla.

Sebentar saya diam. Dengan tengadah kutatap paras Milla dengan penuh makna dan tidak lama kemudian Milla mengusung bokongnya memuluskan saya melepas kain pertahanan paling akhir Milla dan lemparkannya ke lantai kamar itu. Secara sekejap Milla tutup wilayah selangkangannya dengan ke-2  tangan. Perlahan-lahan kutarik ke-2  tangan itu serta terungkaplah benda yang sampai kini jadi mimpi tiap lelaki.

"Mas.. apa yang kau melakukannya.. Ohh.." nada Milla ketahan saat lidahku mulai sapu wilayah kewanitaannya secara lembut, saya tahu dia merasai kesan yang demikian cantik waktu itu.

Desahan kecil keluar mumut Milla mendampingi sapuan lidahku yang basah. Saya lebih tegang, lama saya permainkan hati Milla lewat sapuan dan jilatan lidahku, kadang-kadang gigitan kecil memperbanyak kesan yang tida taranya buat Milla serta ini benar-benar yang pertama ia alami dari seseorang lelaki.

".. Suu.. .. Mas.. .. hh.. saya tidak kuat.."

Kurasakan tangan Milla menarik bahuku buat tinggalkan selangkangannya, aku juga beringsut naik sembari lagi menyapukan lidahku di atas kulitnya yang halus. Sekarang badan kami sejajar, kurasakan penisku menjejal di atas perut Milla, kembali kukecup bibirnya yang terbuka. Sekejap lama waktunya kami sama sama berpandangan dengan demikian dekat, sama-sama minta penjelasan keduanya. Meski pengen meletus rasanya, saya tidak mau mengambil suatu yang saya butuhkan dari Milla dengan paksakan.

"Milla sayang.. saya.. sayang kamu.."

"Mas Rey.." Milla mulai mengendurkan ke-2  kakinya dan saya ketahui kalau dia siap menerimaku untuk masuk dirinya sendiri.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Perlahan-lahan kuposisikan senjataku benar dimuka vaginanya, gesekan perlahan mulai sentuh kulit vagina yang banyak sekali bulu-bulu lembut itu. Milla pejamkan matanya dan merengkuh kuat bahuku seolah takut untuk dibiarkan. Dengan berhati-hati ku pencet bokongku, perlahan-lahan senjataku menyodok masuk menggesek bibir vagina yang telah basah oleh lendir keasyikan, tidak beberapa lama kemudian kurasakan senjataku terhambat suatu hal yang tipis.

"Ohh.. Mass.." pada akhirnya dengan sedikit penekanan kecil amblaslah senjataku di dalam lubang sorgawi Milla masih yang makin dekat serta sempit. Sejenak kudiamkan benda itu dalam sana, kusaksikan muka Milla terpejam memeras rasakan suatu berlangsung pada dirinya sendiri.

"Milla sayang.. saya menyenangimu.."

Kembali kukecup bibir wanita ini dan dengan benar-benar perlahan saya mulai membawa bokongku.

"Tidak boleh.. Mas.." Milla barangkali rasakan ada yang raib dari dirinnya saat kuangkat penisku menjauhi Vaginanya.

"Sabar sayang.. saya gak ke mana.." lalu dengan lambat juga kudorong kembali bokongku tekan selangkangannya.

Dengan irama yang memiliki aturan kudorong serta kutarik bokongku dari selangkangan Milla. Dengan sedikit merasa sakit pada akhirnya Milla merasai kepuasan dari gesekan buat gesekan di antara penisku dengan vaginanya. Malam itu kami sungguh-sungguh merasai suatu yang elok berdua. Hentakan buat hentakan diringi dengan desahan yang keluar mulut kami iringi nada embusan AC kamar hotel itu. Malam itu kami menumpahkan rasa cinta yang sekian lama ini menggebu-gebu dan selanjutnya badan kami terkulai lemas selesai rasakan orgasme yang tidak ada taranya.

"Terima kasih Milla sayang.."

"Thanks pula Mas Rey.." malam itu kami tidur dengan berangkulan sampai pagi, seolah tidak akan dipisahkan kembali.

Mulai sejak itu saya serta Milla kerap lakukan kembali hal semacam itu tiap-tiap ada peluang serta interaksi kamipun semakin semakin bertambah dekat saja. Kadang-kadang kami mengerjakannya di dalam tempat kostnya Milla, seringkali juga Milla mengunjungiku dirumahku serta kami tumpahkan selera cinta kami dari sana.

Cerita Dewasa Sex Dengan Tunangan Montok

Seperti umumnya sore itu habis pulang dari kantor saya lebih dahulu ke kampusnya Milla buat mengantarkannya pulang ke arah tempat kosnya. Sesampai disitu kusaksikan Milla duduk menantiku dengan didampingi Anna.

"Hai..!" saya jalan mendatangi mereka berdua sembari melambai-lambaikan tangan.

"Eh.. Mas Rey.. tumben lama Mas?" Milla berdiri sembari lihat menuju kedatanganku

"Sorry.. barusan Mas Rey disebut bos dahulu saat sebelum pulang, Eh.. Anna apa kabarnya? Alfi belum ada?"

"Baik Mas, ah gak kok, Anna kembali menunggu Mas Rey kok." jawab Anna yang berdiri mengikut Milla serta jalan mendatangiku.

"Iya Mas.., Mas Alfi tukasnya tidak dapat jemput Anna, jadi ya Anna turut kita" lebih Milla memaparkan

"Ya sudah!, marilah dech.."

Dengan cukup bingung selanjutnya saya selekasnya ke arah mobil di parkir universitas dengan di turuti oleh Milla dan Anna di belakangku. Umumnya Alfi terlebih dahulu dariku jemput Anna pulang kuliah tetapi kesempatan ini rupanya Anna turut denganku. Komplek tempat Anna tinggal memanglah sejalan dengan rumahku.

Sore itu Anna benar-benar lumayan pendiam dari umumnya dan kelihatan ada suatu hal yang lainnya yang seperti diumpetkan dari dianya.

Ada raut kegalauan di raut muka Anna yang kadang-kadang kusaksikan lewat kaca kecil di muka mobilku. Kadangkala dia tajam menatapku seperti pengin memberikan suatu hal namun sehabis lama menatapku. Selanjutnya dia menunduk dengan menghela napas panjang seperti mau hilangkan berat beban yang menjepitnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

"Eh..perlahan-lahan donk Mas, kelak terlalu kembali seperti kemaren" mendadak Milla pecahkan pemikiran yang berada pada benakku.

"Oh ya, sudah pengin nyampe ya?", perlahan-lahan saya stop di muka sebuah rumah tempat kos-kosannya Milla.

"Singgah dahulu Mas ya? "

"Ya.. Mas Rey sich terserah Anna, bagaimana?" sembari saya kembali menengok menjurus Anna yang seolah anyar sadar dari lamunannya.

"Aduh.. sorry dech Mill, aku ingin cepat balik niih"

"Ya sudah dech ampe esok ya!, daah Mas Rey" Milla bergerak menjauh dan lambaikan tangannya.

"Ann, berpindah depan ya?". Tanpa ada menjawab Anna keluar mobil serta masuk kembali buat berpindah di depan menukar tempat duduk Milla awalnya, disampingku. Perlahan-lahan mobilku bergerak kembali tinggalkan tempat kosnya Milla.

"Asyik donk Ann, sesaat lagi Anna jadi kawin sama Alfi" di perjalanan saya usaha merusak tempat tinggal Anna.

"Tinggal satu minggu kembali kan?" tambahku kembali

"Iya Mas.."

"Lho kok calon pengantin kok lemas getho, cerah donk!" Anna kembali diam dan cuma tersenyum mempertunjukkan wujud bibirnya yang halus.

Harum minyak wangi yang dipakai Anna bersatu dengan keringat yang jadi kering tercium membangunkan perasaan kelelakianku, Anna demikian elok ini hari. Bebatan kaos berlengan pendek menempel ketat memamerkan sepasang bukit yang menggumpal di dadanya. Benda itu memanglah tidak sebesar milik Milla tetapi itu juga cukup bikin lelaki ingin menggaulinya.

Milla rada merebahkan jok mobil yang ditempatinya dengan kaki yang sama sama bersilang. Hingga belahan paha mulusnya dengan lega menghias ujung mataku yang kerapkali melirik mengarah situ. Ketika itu nampaklah ingatan gilaku supaya bisa meluapkan nafsuku dalam badan sensual disampingku ini. Meskipun sebenarnya saya tahu dia kawan dekat Milla pujaan hatiku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama